Rabu, 08 Februari 2017

Sejarah Perang Padri


Perang Padri terjadi di Sumatera barat dan sekitarnya tepatnya di kawasan Kerajaan Pagaruyung dari tahun 1803 hingga 1838. Perang ini terjadi akibat adanya  pertentangan dalam masalah agama sebelum berubah menjadi peperangan melawan penjajahan.

Pada abad ke-9 tiga orang ulama Minangkabau kembali dari tanah suci, yaitu Haji Miskin, Haji Piabang , dan Haji Sumanik. Mereka mempelajari dan mengembangkan aliran Wahabi, yaitu gerakan yang menghendaki agama islam dilaksanakan secara murni sesuai dengan Al Quran dan alhadist. Gerakan mereka disebut gerakan Padri (Artinya tokoh-tokoh agama/ulama). Tujuan gerakan ini adalah memperbaiki masyarakat Minangkabau dan mengembalikan mereka pada jalan  yang sesuai dengan ajaran ajaran islam yang benar.

Gerakan Padri disambut baik oleh para ulama dan sebaliknya gerakan tersebut ditentang keras oleh kaum adat yang menolak dihapusnya adat kebiasaan yang telah berakar meskipun melanggaar agama. Maka terjadi ketegangan antara kaum padri dengan kaum adat setempat.

Penyebab terjadinya Perang Padri
Apa saja penyebab perang Padri?
a. Sebab sebab perang Padri:
Adanya perselisihan antara kaum adat dan kaum padri sebagai akibat dari usaha yang dilakukan kaum padri untuk memurnikan ajaran Islam dengan menghapus adat kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran islam.
Campur tangan belanda dengan membantu kaum adat .Pertempuran pertama terjadi dikota lawas kemudian meluas ke daerah daerah lain. Sehingga muncul pemimpin pemimpin yang mendukung gerakan kaum padri seperti Datuk Bandaro, Datuk Malim Basa (Imam Bonjol), Tuanku pasaman, Tuanku Nan Rencek, Tuanku Nan. cerdik, dan Tuanku Nan Gapuk.
b. Proses peperangan
Tahap 1 (1821-1825)
Peperangan terjadi antara kaum adat dan kaum padri karena masalah agama.
Berkobar sebelum perang diponegora.
Dari kota lawas pertempuran meluas ke Alahan panjang dan Tanah datar.
Kaum adat meminta bantuan kepada inggris namun ditolak karena inggris sudah didak mempunyai kekuasaan lagi di Indonesia.
Kaum adat meminta bantuan kepada belanda tahun 1821 sehingga kaum padri menyerang pos pos belanda di Semawang , soli air dan Lintau
Belanda mendirikan benteng Fort Van Capellen di Batusangkar dan Fort De Kock di Bukit tinggi untuk menggempur kaum padri. Upaya ini gagal sehingga Belanda mundur menuju ke Pagar Ruyung.
Tahun 1822 terjadi pertempuran di Baso dipimpin oleh Tuanku Nan Rencek. Di Bonio kaum padri berhasil menyerang pos belanda yang di pimpin oleh Letnan Maartius dan kapten Brusse.
24 September 1822 pasukan paderi menyerang Belanda di Agam.
Tahun 1825 posisi belanda semakin sulit apalagi dijawa sedang berlangsung perang Diponegoro, sehingga belanda mengajak kaum padri untuk melaksanakan perundingan. Maka diadakanlah kontrak Perdamaian pada tanggal 19 Oktober 1825 di Padang. Untuk sementara perang terhenti belanda memusatkan pasukannya di jawa untuk menghadapi perang diponegoro yang telah berkobar.

Tahap 2
Merupakan perang antara masyarakat Minangkabau melawan belanda untuk mempertahankan wilayah mereka dari belanda.
Perang ini berkobar setelah perang Diponegoro.
Tahun 1831 serangan kaum padri mulai gencar perang berkobar di muara palam.
Tahun 1832 tuanku nan cerdik bergabung Dengan tuanku imam bonjol menyerang pos pos belanda di Mangapo. Belanda menerapkan tak tik adu domba dengan cara mengirim pasukan pimpinan sentot prawirodirjo (salah seorang pemimpin perang diponegoro yang menyerah). Ternyata sentot membantu kaum padri melawan belanda sehingga ia ditangkap dan diasingkan di Cianjur jawa barat. Tahun 1833 pertempuran meletus di daerah Agam. Kaum padri mulai mengalami kekalahan karena menyerahnya beberapa pemimpin perlawanan seperti Tuanku Nan Cerdik
Akhir tahun1834 Belanda memusatkan pasukannya untuk menduduki daerah sekitar bonjol dengan sasaran utamanya menguasai bonjol. Belanda menutup jalan jalan yang menghubungkan Bonjol dengan daerah lain. Pasukan paderi pantang menyerah mempertahankan bonjol dengan membuat parit parit sehingga Belanda kesulitan masuk bonjol. Maka Belanda menyerang Bonjol dengan meriam.
Tanggal 8 februari 1835 Tuanku Imam Bonjol Bersedia mengadakan gencatan senjata belanda memaksanya menyerah. Ia bersedia dengan syarat pasukan Belanda ditarik dari Alahan panjang. Belanda menolak sehingga kembali terjadi pertempuran.
Bulan agustus 1835 Tuanku Imam Bonjol bersedia berunding kembali tetapi belanda menolak dengan alasan kaum paderi akan menggunakan kesempatan ini untuk menyusun siasat . Pertempuran akhirnya meletus kembali.
Bulan Oktober 1835 Bonjol dikepung dan tembakan dilancarkan kearah Benteng Bonjol .Akhirnya benteng  bonjol jatuh ketangan belanda setelah selama 2 tahun dipertahankan mati-matian oleh kaum Padri.
Tanggal 15 Oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol menyerah sehingga perlawanan rakyat Minangkabau melemah dan dianggap sudah tidak ada artinya lagi oleh pasukan Belanda

Akhir Perang Padri
Akhirnya pada tahun 1837 Benteng Bonjol dapat dikuasai Belanda, dan Tuanku Imam Bonjol berhasil  ditangkap, tetapi peperangan ini masih berlanjut sampai akhirnya benteng terakhir Kaum Padri, di Dalu-Dalu , yang waktu itu telah dipimpin oleh Tuanku Tambusai jatuh pada 28 Desember 1838. Hancurnya benteng tersebut memaksa Tuanku Tambusai mundur, bersama sisa-sisa pengikutnya pindah kenegeri sembilan semenanjung malaya dan akhirnya peperangan ini dianggap selesai karena sudah tidak ada perlawanan yang berarti.

Sabtu, 03 September 2016

Sajak Sunda - JANTE ARKIDAM

JANTE ARKIDAM
(AJIP ROSIDI)

Panon beureum siki saga
Leungeunna seukeut lalancip gobang
Niplasan badan palapah gedang
Arkidam, Janté Arkidam

Di pangaduan di kalangan ronggéng
Ngan hiji jagoan
Arkidam, Janté Arkidam

Ti peuting angkeub ku mendung
Janté raja alam peteng
Matek aji panarawangan
Manjing ka liang sasoroting sinar
Jaruji beusi pakgadé miley ku ramona

Ti peuting ngadalinding wangi
Janté raja dina tayuban
Ngagakgak seuri ngibingan ronggéng

“ Mantri Pulisi ngalieuk ka dieu !
Bantingkeun kartu Bantingkeun dadu !
Wadana, ulah nundutan di dinya!
Urang ngibing jeung kula – Janté Arkidam !”

Silih teuteup
Wadana jeung Mantri pulisi :
“Janté, Janté Arkidam!
Ngabongkar pak gadé peuting tadi
Ayeuna makalangan di nu tayuban!”

“Enya, kaula Janté Arkidam
Sing saha nu wani maju rék di tigas
Leungeunna kula lalancip pedang!”

Ngahéphép sapanglalajoan
Neuteup ka Janté nu matana ngembang wéra

“Ku naon neuteup ka kula?
Teruskeun ngibing, peuting nyérélék béak”

Ramé deui kalangan, ramé deui pangaduan
Janté masih ngibing nyolémpang saléndang
Nguyup arak sloki ka salapan likur

Waktu beurang datang, Janté ngagolér
Diburu ku Mantri pulisi :
“Janté, Janté Arkidam, Nusa Kambangan!”

Ngagisik hayang sidik
Janté mencrong mantri pulisi:
“Ki Mantri, tindakan andika léléwa bikang
Ngabokong jalma keur tibra!"

Arkidam ditalikung leungeunna dua
Sorot matana ngentab seuneuan

Saméméh béak poé kahiji
Janté minggat nitih cahya
Kaluar ti panjara

Saméméh cuntuk peuting kahiji
Mantri pulisi nyungseb di dasar walungan
Teu nyawaan

“Saha nu jago nungtut béla?
Datang mun kaula nyaring!”

Rabu, 20 April 2016

Jangan Menggunakan Parfum!!


     Di zaman sekarang ini, Parfum seakan-akan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi umat manusia, banyak sekali orang yang menggunakan parfum terutama bagi kaum hawa tetapi mereka tidak tahu apa dampak dari pemakaian parfum tersebut. Aroma yang dihasilkan sangatlah beragam, karena sekarang orang-orang terus mengkreasikan wewangian parfum ini. Penelitian, menunjukkan tidak sedikit orang yang menderita asma, gangguan dan gangguan pernafasan lainnya, penyakit lingkungan, atau kelelahan berlebihan yang disebabkan oleh wewangian parfum yang bertahan di udara meski telah lama disemprotkan.
     Parfum ternyata tidak hanya mempunyai efek buruk pada tubuh kita, apalagi jika digunakan secara berlebih-lebihan, tentunya akan memberikan dampak negatif yang cukup fatal terhadap bumi kita ini. Parfum merupakan zat pewangi yang digunakan sebagai pengharum badan dan juga merupakan satu dari beberapa bahan yang yang mengandung CFC (ChloroFluoroCarbon).CFC adalah zat yang merubah ozon menjadi oksigen.Jika tidak ada ozon maka sinar ultra violet yang masuk kebumi tidak dapat dicegah lagi. Pemicu dampak selanjutnya dari penipisan ozon yaitu pemanasan global. Oleh karena parfum memiliki potensi yang paling besar dalam penyumbangan CFC. Karena dapat dibuktikan, Bahwasanya hampir semua remaja, anak-anak bahkan orang tua memakai parfum.
Hasil riset menurut ahli gizi holistik dan naturopati, Michelle Schoffro Cook: “Terdapat 500 lebih bahan kimia berbahaya yang menjadi bahan dasar pembuatan wewangian di parfum. Kebanyakan berasal dari bahan kimia sintetis yang diperoleh dari bahan petrokimia, dan telah terbukti mengandung neurotoxin (racun yang bisa merusak pembuluh darah atau syaraf otak). Dan terdapat juga kandungan karsinogen(bahan yang dianggap sebagai penyebab kanker).“ Penelitian ini amat mengejutkan, karena hampir semua wanita, bahkan pria mengenakan parfum. Siapa sangka, banyak bahan kimia yang terkandung dalam parfum atau wewangian lain yang tak kalah berbahaya dibandingkan bahaya asap rokok. Atau bisa dibilang keduanya sama-sama  berbahaya.
Parfum semprot dan Aerosol mengandung gas CFC (Chlorofluorocarbon) atau Freon, yaitu salah satu jenis dari Gas Rumah Kaca.Gas ini lebih berbahaya dari pada gas rumahkaca lainnya, karena memiliki kemampuan 10.000 kali lebih efektif disbanding CO2 dalam menangkap panas.Sehingga jika gas tersebut terperangkap dalam bumi, maka gas tersebut dapat menambah presentase peningkatan suhu bumi Selain itu, penggunaan CFC berlebihan juga dapat menghasilkan Klorin Monoksida (ClO), yang berperan dalam penipisan lapisan Ozon (O3).  Setiap butir klorin monoksidamampu membunuh 100.000 molekul ozon (O3).Menurut para ahli dari NASA (February 1992) kawasan stratosfer di atas Amerika Serikat, Canada, Russia, German, dan Negara – Negara Eropa lainnya telah di penuhi butiran klorin monoksida (CIO).Yang dihasilkan oleh pemakaian Freon (CFCs). Menurut laporan organisasi dunia, lapisan Ozon menipis hingga 20% sejak bulan Januari 2008. Lubang Ozon yang terdapat di pantai timur Kutub Selatan, yang pada tahun 2007 lalu telah di ukur, sudah mencapai 27.000.000 km2.
Oleh karena itu, kita sebagai manusia yang tinggal di bumi ini, perlu sekali yang namanya menjaga dan melestarikan bumi kita ini. Karena banyak sekali kan hal-hal yang mungkin terlihat sangat sepele bagi kita, tetapi berimbas kepada anak-anak dan cucu-cucu kita dikemudian hari, jangan sampai mereka tidak bisa menghirup udara yang segar lagi nantinya akibat keserakahan dan ego kita ini.

Sumber :
- http://catatanbagusseto.blogspot.co.id/2014/12/pemanasan-global-akibat-ac-dan-parfum.html?m=1

Selasa, 19 April 2016

Manusia Debu Awan Semesta

     Hidrogen dalam tubuh Anda, yang hadir dalam setiap molekul air, berasal dari Big Bang. Tidak ada sumber yang cukup lain hidrogen di alam semesta.
 Karbon dalam tubuh Anda dibuat oleh fusi nuklir di bagian dalam bintang, seperti oksigen. Sebagian besar zat besi dalam tubuh Anda dibuat selama supernova dari bintang yang terjadi lama dan jauh.
     Emas perhiasan Anda itu kemungkinan dibuat dari bintang neutron selama tabrakan yang mungkin telah terlihat sebagai durasi pendek semburan sinar gamma. Unsur-unsur seperti fosfor dan tembaga yang hadir dalam tubuh kita dalam hanya sejumlah kecil tetapi sangat penting untuk fungsi dari semua kehidupan yang dikenal.
   
Tabel periodik yang menampilkan kode warna untuk menunjukkan tebakan terbaik manusia untuk asal nuklir dari semua elemen yang dikenal. Situs penciptaan nuklir beberapa elemen, seperti tembaga, tidak benar-benar dikenal dan terus topik penelitian observasional dan komputasi.

Gambar Kredit: Cmglee (Karya sendiri) CC BY-SA 3.0 atau GFDL, melalui Wikimedia Commons
#NASA_APP

Rabu, 16 Desember 2015

Cara Mengelola Rasa Suka yang Baik dan Benar


     Jika tiba-tiba muncul rasa kagum pada seorang lawan jenis, kemudian sedikit demikit sedikit secara tidak sadar muncul perasaan suka, maka kelolalah ia dengan benar. Jika rasa itu muncul, kemudia rasa itu terus kita turuti sehingga perasaan itu kita ungkapkan kepada orang kita cendrungi, selanjutnya terkalinlah Hubungan Tanpa Status (HTS)/Pacaran, maka ini adalah pengelolaan yang salah.

      Secara umum, ada dua macam bagaimana mengelola kencendrungan dengan benar sehingga tidak terjatuh pada hal-hal yang
dilarang syariat:
1.      Saat rasa suka itu muncul, dan pada saat itu kita sudah siap untuk menikah, maka silahkan ungkapkan rasa itu dengan wanita/pria yang kita sukai, silahkan lansung lamar dia dengan cara dan proses yang syar’i.
Ini adalah pengelolaan rasa cinta yang terbaik, yang paling dianjurkan. Bukan dosa yang didapat, tapi insya Allah mendatangkan kebaikan/pahala dari Allah Swt.
2.      Saat rasa itu muncul, namun kita pada kondisi belum siap untuk menikah, maka jangan sekali-kali memperturuti perasaan ini, apalagi sampai melanggar aturan syar’i. Berjuanglah melawan rasa ini dengan maksimal. Mungkin langkah-langkah ini cukup membantu dalam mengelola perasaan ini:
•Kurangi interaksi dengan si dia, karena biasanya rasa itu muncul seiring dengan seringnya interaksi.
•Kurangi komunikasi melalui sosial media, atau anda bisa membatasi diri untuk berselancar di dunia sosial media. Sosial media ini cukup berbahaya dan cukup banyak memakan korban. Sosial media punya pengaruh yang cukup besar melahirkan rasa ini.
•Kurangi kontak SMS atau  telponan, bahkan jika bisa stop sama sekali.
•Jika memungkinkan, stop interaksi dengan dia secara total sampai rasa itu hilang, hapus Nomor Hp nya dan putus hubungan di sosial media. Insya Allah ini sangat membantu melupakan dia.
•Kurangi menyebut dia, baik dalam tulisan buku harian atau ngobrol dengan teman. Juga hindari bergurau tentang dia dengan teman
•Sibukkanlah diri dengan kegiatan yang bermanfaat.
•Tentukan kriteria calon istri/suami yang lebih tinggi dari sosok yang kita sukai/cintai, sehingga rasa suka kita berkurang karena dia belum sesuai dengan kriteria calon istri/suami yang kita inginkan.
•Yakinlah jodoh sudah disiapkan Allah, dan berdoalah supaya diberikan yang lebih baik.
•Berdoalah supaya rasa itu dihilangkan Allah dari hati kita, berdoalah supaya Allah memberi jalan yang terbaik.